CAMPING PJKR A 2011
Semacam
momen kebersamaan mahasiswa angkatan tua
Tidak terasa semester ke 7 sudah kami lewati, suka
duka telah kami jalani bersama. Akhirnya di akhir semester 7 ini kami berencana
untuk membuat acara kebersamaan satu kelas, kira-kira itulah ide dari
sekumpulan anak yang peduli akan nasib kelas kami yang katanya memang tidak
kompak ini.
tidak kompak ? ya memang seperti itu
keadaannya, bisa dibilang kalo kelas lain setiap akhir bulan selalu ada acara
bersama seperti naik gunung, jelajah alam, mandi bareng (renang) dll tapi kelas
kami mungkin belum pernah ada. Mungkin kesibukan
kami-lah yang menjadi faktor utama, ada yang latihan tambahan, ada yang
seminar, ada yang mudik, ada yang reuni SMP, dll. bisa dibilang kegiatan diluar
kampus kelas kami memamg minim.
Kemudian
ada “Apatis”nya beberapa teman kami,
ingat ya “apatis” bukan “autis”, kalo autis mah
kelas kami banyak anak yang autis. Ya beberapa memang bisa dibilang tidak
terlalu update tentang kondisi kelas,
contoh : beberapa anak PJKR A yg baru sadar kalo ganesha iu beragama Kristen ?,
ya itu memang nggak penting, tapi ada lho kelas kita yang baru nyadar di
semester 6 kalo ganesha itu punya agama. Kurang update juga seperti ini, ada yang kurang gaul di sosial media
seperti facebook di awalnya. Nah
kelas kami punya grup di facebook, jadi semua informasi, berita
terkini, headline news ada disitu
semua jadi kalo nggak jarang online
apalagi nggak punya facebook pasti
susah, sampai di grup Whatsapp semua
info lebih simple dan mudah diakses
disana, walau tak jarang hanya spam dari
teman-teman kami. Bisa dibilang apatisme dan mis-komunikasi juga berpengaruh
dikelas kami.
- - -^v^- - - -
Tapi
beruntungnya masih ada anak-anak yang peduli dengan nasib kelas kami yang
menyedihkan ini, adalah anak-anak Keluarga Cemara Klebengan, dan dibantu Ela
dan Icang juga yang punya ide unik ini, bisa dibilang mereka adalah provokator
acara ini, mereka berinisiatif untuk membuat acara ini dipantai Pok Tunggal,
Gunungkidul. Mereka mengurus segalanya mulai dari mempersiapkan acara, menyewa
tenda, beli barang-barang kebutuhan, cari sponsor, ijin kepolisian, dan
sebagainya. Mereka juga meng-share-kan acara ini, menginformasikan pada semua
anak PJKR A, sampai memastikan siapa saja yang mau ikut. Bagian terakhir ini
sepertinya paling sulit. KepastiaN memang mahal harganya Sob!.
Setelah
beberapa lama akhirnya hari yang dinantikan pun tiba, tepatnya tanggal 5
Januari 2015 kami berencana kumpul di GOR UNY pukul 12 siang. Tentunya respect! buat kalian yang mau
menyempatkan waktu buat acara ini, telebih lagi buat yang pagi harinya
berangkat dari daerah masing-masing, ada yang dari Purworejo, Batang,
Temanggung, Klaten, dll. pokoknya salut deh buat kalian. yah namanya juga mahasiswa Indonesia, rencana kumpul jam 12 siang,
baru jam 1 siang kami bisa kumpul semua, kira-kira ada 30 anak saat itu, yah
bisa dibilang lumayan sih 30 dari total 50 mahasiswa yang tercantum di buku
presensi (awal 2011, dikurangi ada yang keluar, diterima di PT lain, dll).
30/50 berarti 60% itu artinya cukup mewakili kelas PJKR A. yang lain mana ? biasa, ada acara yang tidak bisa ditunda.
Akhirnya
kami berangkat dari GOR pukul setengah 2 siang, kami menuju jalan Wonosari,
sebelum itu mampir di rumah Fafa dulu untuk nitipin barang-barang seperti tenda
dan peralatan lainnya, Fafa dan Ela berangkat pake mobil supaya kami nggak
kerepotan bawa peralatan camping ini.
Kami semua menikmati perjalanan ini, mulai dari menuju kota Wonosari, isi
bensin dulu, istirahat di maret indo ( gue gam au sebutin indomaret karena buka
sponsor). Saat menuju arah pantai, ada motor teman kami yang mengalami masalah,
motor yang dikendarai Mahfud dan Heni tiba-tiba ban dalemnya meletus, untuk
jarak kami saat itu nggak terlalu jauh, dan untungnya masih ada penambal ban di
sekitar jalan itu. Kami menunggu teman kami ini sambil istirahat di pendopo
daerah situ, kebetulan juha ada Mushola, jadi teman kami yang muslim bisa
sholat dulu.
-
- - - ^v^- - - -
Akhirnya
kami jalan lagi, sampai di TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) kami melanjutkan
kearah pantai Pok Tunggal, dari jalan pantai kearah lokasi pantai memang agak
jauh, ditambah jalan yang belum di perbaiki menambah kesabaran kami untuk
sampai di lokasi pantai, sampai di lokasi pantai kami langsung perpersiapkan
peralatan untuk mendirikan tenda. Kami membawa sekitar 6 tenda dome yang tidak terlalu susah untuk
mendirikannya. Setelah itu kami sibuk menikmati keindahan pantai dan berfoto
ria. Menunggu malam tiba kami menikmati indahnya moment ini, moment kebersamaan
sambil makan malam yang terasa begitu nikmat.
Akhirnya
malam tiba, yang cewek sibuk mandi dan yang cowok masih sibuk menyalakan kayu
bakar yang sedari tadi nggak nyala-nyala, walaupun dibantu oleh mas-mas penjaga
pantaipun masih aja belum nyala. Kayu bakar memang belum kering, ditambah kami
belum sepenuhnya berpengalaman dalam hal ini. ada juga anak-anak yang
menyalakan arang untuk membakar jagung dan ketela. (karena bakar ban saat demo
udah mainstream, nggak ada gunanya).
Saat
api unggun sudah menyala, dan beberapa anak sibuk bakar jagung, ini waktunya
untuk acara curhat, jadi dari kami maju berdiri disamping api unggun untuk
menyampaikan suka duka, pengalaman, dan masukan untuk kelas PJKR A, semua anak
menyampaikan pendapatnya, ada yang minta maaf, ada yang saling memotivasi,
menyampaikan pengalaman selama 7 semester ini, dll. kapan lagi ada acara kayak gini kan ?, buat yang nggak berangkat,
mungkin beberapa tahun lagi kami akan mengadakan acara kayak gini lagi.
Setelah
semuanya selesai, kebersamaan ini terlalu berharga jika hanya dihabiskan untuk
tidur, akhirnya kami karaoke bersama, bermodalkan gitar dan suara yang
pas-pasan, kami semua nyanyi bersama, joged bersama, walau lagu-lagunya nggak menarik,
yang penting goyang. Kami semua menghabiskan waktu bersama. Sampai kami lelah,
tidak ada lagi lagu di otak kami, kami memutuskan untuk istirahat, ada yang
buat kopi dulu, ada yang masih melek menikmati
suasana pantai saat dini hari.
-
- - -^v^- - - -
Pagi
hari yang dingin membangunkan kami, saat itu juga kami tidak ingin kehilangan
moment sunrise di pantai Pok Tunggal,
di pantai ini ada memandangan Tebing, jadi disana ada tebing yang bisa dinaiki,
kami semua naik tebing untuk melihat matahari terbit dari atas ketinggian
tebing, sambil menikmati luasnya lautan hijau disebelah selatan. Kami
memanfaatkan moment ini untuk berfoto bareng dan mem-video kesan dan pesan buat
PJKR A, setelah kami puas dengan pemandangan alam ini, kami lalu turun tebing dan
susur pantai, kami diberikan plastik untuk memungut sampah yang ada dari atas
tebing sampai sepanjang pantai diakhiri di depan tenda kami. Disinilah bentuk
kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar, memang masih banyak orang yang
belum peduli dengan lingkungan sekitar, hal ini terbukti dari plastik yang kami
bawa habis terisi oleh sampah-sampah, sampah ini kami kumpulkan disatu lokasi,
dan biasanya diambil oleh petugas kebersihan.
Setelah
itu kami langsung menikmati segarnya air laut dan hangatnya terik matahari
(sorry agak lebay). Sebagian dari
kami langsung mandi dipantai, main air laut, ada juga yang bermain voli.
Pokoknya kami sangat menikmati kebersamaan ini. tapi ada juga yang memilih
untuk istirahat di tenda menikmati makanan ringan dan bersenda gurau. Setelah
semua selesai, kami lalu membereskan barang-barang pribadi kami, membongkar
tenda, dan membersihkan sisa-sisa sampah disekitar tenda. Setelah itu
dilanjutkan mandi dan makan siang.
Setelah
semuanya selesai, kami makan siang bareng disalah satu warung sambil bersantai,
setelah makan panitia membacakan keuangan camping ini, dan disampaikan dengan
terbuka, memang ada minus anggaran,
tapi itu tampaknya tidak masalah buat kami. Akhirnya acara ini ditutup dengan
berfoto bersama, akhir dari moment yang tidak akan terlupakan oleh PJKR A 2011
ini. semoga ini bukan akhir dari perjumpaan kami yang akan menuju ke semester
8, mungkin kami akan jarang bertemu karena semester 8 sudah tidak ada
perkuliahan selain Tugas Akhir Skripsi. Kecuali kalo ada yang memperdalam mata
kuliah, atau cari sensasi pada adik kelas. siapa
tau ?
Kami
semua berdoa agar dimasa depan kami bisa menyempatkan waktu untuk berkumpul
seperti ini lagi ditengah kesibukan kami dimasa depan, mungkin ada yang jadi
guru, ada yang jadi dosen, pengusaha, wasit atau pelatih. yang ada di Sumatra,
Kalimantan, malah ada yang udah di Eropa, Singapura, Malaysia siapa tahu rencana Tuhan ?. semoga kita
diberikan kesehatan agar entah tahun kapan bisa bertemu lagi, entah 2020 atau
2025. kita tunggu saja . . .
-
- - - end - - - -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kritik dan saran itu berharga bagi kami